ANALISIS SEMIOTIK IKLAN LE MINERALE
ANALISIS
SEMIOTIK IKLAN LE MINERALE
Bebebapa dekade terakhir ini (di Indonesia khususnya)
penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) sangatlah beragam dan produktif jika
dilihat dari banyaknya iklan yang ditayangkan di media offline maupun online.
Kesibukan masyarakat yang begitu kompleks ditengah keadaan dan situasi
geografis hingga lingkungan yang terbilang cukup extreme seperti contohnya panas yang berkepanjangan hingga
menyebabkan kebakaran hutan, polusi yang berlebih dan isu – isu lain mengenai
kekurangan air bersih. hal ini tentu saja mempunyai pengaruh terhadap tingkat
konsumsi air minum dalam kemasan tersebut terlepas dari pada brand yang
dikonsumsikan. Tentu saja fenomena-fenomena semacam ini tidak lepas dari pada peluang
untuk para pebisnis yang hendak untuk memanfaatkan keadaan ini agar supaya
memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tidak
terjadi secara alamiah, pola interaksi dalam masyarakat yang dinamis dapat dikatakan
dipengaruhi oleh media (salah satunya) seiring berjalannya waktu tanpa sadar
maupun disadari. Selain itu, peran utama media adalah untuk mengiklankan segala
bentuk hal-hal baru ataupun informasi yang kemudian disebarluaskan dan menjadi
konsumsi publik. Adapun juga prosesi kampanye iklan juga tidak secepat dan
semudah yang terlihat dengan mata kepala melainkan dibalik proses tersebut
telah direncanakan dengan sangat serius dan dengan pertimbangan yang tidak
sedikit, sederhananya iklan yang sempurna adalah korelasi antara manajemen
sumber daya yang memadai dan strategi yang akurat dan yang lebih dari pada
semua itu mempunyai dampak untuk sebagian besar konsumen.
Pertarungan penyajian iklan dalam setiap produk AMDK kian
hari tampak sengit tentu saja agar mendapat respon positif dalam masyarakat.
Ada kalanya pada brand tertentu mengadakan program-program untuk kesehatan semacam
Corporate Social Responsiblity (CSR) yang
kemudian didokumentasikan dan dibuat
untuk diiklankan.
Produk air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale adalah
salah satu produk yang baru dan memiliki daya saing yang kuat. Iklan yang
ditayangkan pada minuman ini sangat menarik dan berpotensi untuk mendapatkan
respon positif dari setiap lapisan masyarakat yang menyaksikannya akan tetapi
pada kenyataannya sangat melenceng dari yang dikatakan dalam iklan tersebut.
maka dari itu analisis ini berfokus pada proses pembentukan kepercayaan (Trust) yang dibangun dari pada brand terkait melalui kata atau bahasa
yang dikeluarkan.
Produk air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale adalah
salah satu produk yang baru dan memiliki daya saing yang kuat. Iklan yang
ditayangkan pada minuman ini sangat menarik dan berpotensi untuk mendapatkan
respon positif dari setiap lapisan masyarakat yang menyaksikannya akan tetapi
pada kenyataannya sangat melenceng dari yang dikatakan dalam iklan tersebut.
maka dari itu analisis ini berfokus pada proses pembentukan kepercayaan (Trust) yang dibangun dari pada brand terkait melalui kata atau bahasa
yang dikeluarkan.
Deskpripsi Iklan Le Minerale
Dilansir oleh Wikepedia, Le
Minerale adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia yang
diproduksi oleh PT Tirta Fresindo Jaya yang merupakan anak perusahaan
dari Mayora Indah yang bergerak di
bidang beverages. Selain Le Minerale perusahaan ini juga memproduksi
Teh Pucuk Harum, Kopiko 78 dan Q Guava. Le
Minerale hadir melayani kebutuhan konsumen Indonesia sejak tahun 2015. Pabrik
Le Minerale sendiri telah dibangun di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa
pabrik antara lain lima pabrik yang sudah berdiri yakni di Ciawi, Sukabumi,
Pasuruan, Medan, dan Makassar. Serta dua pabrik baru dibangun di Cianjur dan
Palembang pada akhir 2016.
(Gambar 1) ( Gambar 2)
(Gambar 3)
(Gambar 1) ( Gambar 2)
(Gambar 3)
(Gambar 4) (Gambar 5)
(Gambar 6)
(Gambar 7)
Semiotik
Saussure
menjelaskan model analisa penelitian bahasa, yaitu analisis diakronik dan sinkronik. Analisis
diakronik adalah analisis tentang perubahan historis
bahasa yaitu bahsa dalam perubahan dimensi waktu , perkembangan dan perubahanya. Analisis sinkronik adalah
analisis yang di dalamnya mengambil. irisan
sejarah dan mengkaji struktur bahasa hanya pada satu momen tertentu saja, bukan
dalam konteks perubahan historisnya.
Penanda
dan petanda
Semiotika
muncul sebagai pembacaan akan adanya penandaan dan petandaan yang disebut
dengan tanda. Menurut Ferdinand De Saussure, sebuah tanda terdiri dari penanda
(signifier) dan petanda (signified). Keterkaitan antara penanda dan petanda
bersifat arbiter karena tidak ada ketekaitan logis. Penandaan adalah proses
yang terjadi di pikiran pada saat menggunakan atau menafsiri tanda Menurut
Barthes sebuah teks terbentuk dari fragmen-fragmen dari sesuatu yang telah
dibaca, dilihat, dilakukan, dialami; kode adalah kebangkitan dari yang telah
ada tersebut. Pengkombinasian kode dilandasi oleh kesepakatan sosial yang
berlaku dalam satu komunitas bahasa. Pengkombinasian tanda-tanda berdasarkan
aturan dan kode tertentu. Sehingga dapat menghasilkan sebuah ekspresi bermakna
yang dapat dikomunikasikan dari individu kepada individu lain.
Denotasi
dan Konotasi
Denotasi
adalah pertandaan yang menjalaskan hubungan antara penanda dan petanda atau
antara tanda dan rujukanya pada realitas yang menghasilkan makna eksplisit.
Denotasi adalah tanda yang memiliki tingkat konvensi atau kesepakatan yang
tinggi.
Konotasi
(connotattive meaning) adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan
antara penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna implisit, tidak
pasti dan tidak langsung. Menciptakan pemaknaan tingkat kedua yang dikaitkan
dengan keadaan psikolgis, perasaan, keyakinan.
Mitos
Barthes
memaparkan bahwa tanda denotatif terdiri atas penanda dan petanda. Namun saat bersamaan, tanda
denotatif sekaligus merupakan penanda konotatif. Pada dasarnya, ada perbedaan
antara denotasi dan konotasi dalam pengertian secara umum serta denotasi dan
konotasi yang dipahami oleh Barthes. Di dalam semiologi Barthes dan para pengikutnya,
denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama, sementara konotasi
merupakan tingkat kedua. Dalam kerangka
Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai
‗mitos‘ dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi
nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Di dalam mitos
juga terdapat pola tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda. Mitos adalah suatu
sistem yang janggal karena ia dibentuk dari rantai semiologis yang telah eksis
sebelum pola tiga dimensi: penanda, petanda dan tanda. Mitos merupakan sistem semiologis tatanan-kedua
(second-order semiological system) Mitos adalah suatu sistem komunikasi, bahwa
mitos adalah suatu pesan. Mungkin mitos tidak dipahami sebagai suatu objek, konsep
atau gagasan; mitos merupakan mode pertandaan, suatu bentuk. penanda mitos
menampilkan diri secara ambigu: ia merupakan makna dan bentuk, penuh pada satu sisi
dan kosong di sisi lain. Yang dibongkar Barthes tidak hanya relasi dan tingkat
pertandaan akan tetapi konsep ideologi itu sendiri. Pemaknaan pada tingkat
kedua dalam menyusuri makna dibalik tanda berkaitan erat dengan konteks budaya.
Analisis
Scene Pada Iklan Le Minerale
·
Signifier
(penanda) : pada scene pertama memperlihatkan beberapa remaja yang berbincang,
beraktivitas pada pagi hari akan tetapi fokus kameranya pada seorang remaja yang
mengendarai sepeda dan pada saat yang sama ia juga meminum air tersebut,
disusul dengan irama ( Jingle Le Minerale).
Signified (petanda) : pada iklan tersebut terlihat bahwa segala
macam aktivitas minumnya ya Le Minerale dan sasarannya pada remaja atau pada
mahasiswa/i.
Signification (makna) : dengan hadirnya produk Le Minerale ini
persoalan air bersih (yang untuk dikonsumsi) telah sedikit terminimalisirkan
selain itu dapat membuat tubuh makin sehat dan segar apabila dikonsumsi pada
saat sedang beraktivitas.
·
Signifier :
(penanda) : pada scene kedua konteksnya masih sama, masih seputar aktivitas
pada remaja yang adalah memperlihatkan laki-laki dan perempuan yang sedang
berinteraksi satu sama lain, di atas mejanya terlihat ada botol Le Minerale dan
sebuah laptop.
·
Signified
(petanda) : memperlihatka bahwa kehadiran Le Minerale dapat membuat interaksi
semakin membaik dan juga lebih produktif.
Signification (makna) : minuman pada saat mengerjakan tugas untuk
remaja, mahasiswa/i yang dapat menyatukan dan dapat menambah konsentrasi ialah
Le minerale selain itu, enak dibawa ke mana saja .
·
Signifier (penanda) : memperlihatkan beberapa wanita
yang sedang berolahraga dan di sebelah wanita itu ada air tersebut.
Signified
( petanda) : Le Minerale hadir
untuk memberi kesegaran pada saat berolahraga dan memberikan ketenangan apabila
tujuannya untuk itu.
Signification : Le Minerale dapat membuat kesehatan tubuh menjadi
lebih terjaga dan harmonis hubungan antar sesama.
·
Signifier
(penanda) : terlihat pada gambar di atas bahwa seorang wanita yang sedang
mengandung dan seorang anak kecil perempuan yang sedang berinteraksi sambil
mendengarkan isi perut perempuan yang sedang mengandung tersebut di dalam
sebuah rumah yang berisikan beberapa properti dapur dan dua botol minuman Le
Minerale.
Signified : terlihat bahwa antusias dari seorang ibu yang
menjalin komunikasi dengan anaknya pada pagi hari yang cerah dan kebahagian pun
menyelimuti mereka dengan hadirnya minuman tersebut.
Signification : kehadiran Le Minerale membawa dampak baik
bagi keluarga yang menginginkan keharmonisan di pagi hari, untuk itu
sediakanlah air Le Minereale pada pagi hari agar hubungan tetap baik tetap
terjaga pada tingkatan kekeluargaan.
·
Suara
bintang Iklan yang sedang memberi kesaksian/testimoni.
Laki-laki : “Pada
pandangan pertama emang udah”
Perempuan : “Fall in love”
Signifier : terlihat bahwa seorang laki-laki dan
perempuan yang sedang duduk dan berbincang sambil tersenyum dan juga ditangan
pria tersebut memegang minuman tersebut.
Signified : memperlihatkan bahwa suami istri yang sedang
berbahagia memberikan kesaksian pada produk tersebut pada saat baru melihanya.
Signification : terlihat bahwa kesan pertama pada saat
melihat produk tersebut langsung menarik perhatian untuk membeli di luar keadaan
yang logis dengan kata lain seperti terhipnotis. Le Minerale dapat membuat
kesuburan pada cinta dan hubungan percintaan tetap hidup.
·
Pada
tahap ini pihak Le Minerale mengahdirkan kesaksian dokter, Reisa Broto Asmoro :
“Karena Le Minerele berbeda, sumber airnya dari pegunungan terpilih sehingga
kandungan mineralnya baik bagi tubuh kita. Satu satunya yang keras sebelum
dibuka dan disegel untuk cegah pemalsuan sehinggan aman sampai ke tangan kita”
Signifier : terlihat bahwa seorang wanita yang berpakaian
rapih sedang menjelaskan tugasnya seperti di dalam sebuah ruangan yang bersih
dan higienis.
Signified : Seorang ahli yang cantik sedang memberikan
kesaksian di dalam sebuah ruangan lab penelitian.
Signification : terlihat bahwa untuk urusan kesehatan Le Minerale
sudah sangat terjamin, maka terhindar dari segala stigma buruk pada AMDK lain
yang pernah bermasalah sebelumnya.
·
Testimoni
anak kecil perempuan : “Hmmm, kayak ada manis-manisnya”.
Signifier : ada beberapa orang yang sedang duduk di kursi
putih diantaranya ialah satu orang laki-laki dan dua perempuan yang sedang
berbincang sambil tertawa.
Signified : terlihat bahwa keluarga yang sedang berkumpul
bercanda dan tertawa dan pada saat yang sama anak perempuan dari pasangan
tersebut meminum air Le Minerale dan menikmatinya.
Signification : Le Minerale mampu membuat tubuh sehat dan
segar, hubungan keluarga yang makin tumbuh subur dalam kecintaan. selain itu, informasi pada scene tersebut juga ingin memberitahukan bahwa airnya yang
manis dapat membuat anak-anak yang menyukai rasa manis untuk memilih Le
Minerale sebagai minumannya. Hal ini diperkuat oleh omongan anak perempuan yang
dinilai sangat jujur dan apa adanya.
Pembahasan
dan Kesimpulan
Dengan hadirnya iklan ini Le Minerale tentu saja
mendapatkan respon positif pada setiap golongan. Informasi dalam periklanan
untuk mencakup tidak hanya soal informasi produk yang fungsional namun juga
bersifat sosial. Dalam pengertian inilah barang-barang berfungsi sebagai
penyampaian pesan dan pemuas keinginan. Para pengiklan memanfaatkan kode dan
strategi untuk memikat pemirsa dan gender yang berbeda. Iklan mendukung
fetisisme komoditas dan kesadaran yang dipuja secara berlebihan yang menanamkan
properti simbolik pada barang dagangan, jasa dan individu dan lain lain yang
mengasosiasikan produk tersebut dengan watak yang diterima secara sosial.
Menurut Baudrillard, para konsumen memiliki kesadaran akan kode-kode konsumsi
yang dengan itu mobil, baju, dan barang-barang lainnya menentukan hubungan
relatif dalam hirarki konsumsi. Kebutuhan dan keinginan yang dipuaskan oleh
komoditas secara sosial dirancang untuk mengikat individu-individu pada bentuk
konsumsi tertentu. Dapat dilihat dari contoh di atas beberapa representasi dari
aktor-aktor tersebut sebenarnya dengan mudah diklasifikasi berdasarkan kelas
sosial mereka serta stigma pada bentuk fisik mereka. Penulis menyimpulkan bahwa
adanya eksploitasi pada iklan yang terstruktur dan tersistematisasi di atas
walaupun sangat sederhana kelihatannya. Yang paling menarik adalah kesaksian
anak kecil yang begitu polos alias natural membuat hal ini dapat diterima
secara sosial dan membawa pengaruh yang baik pada produk Le Minerale tersebut
untuk para konsumennya.
Komentar
Posting Komentar